Minggu, 09 November 2014

Adakah..


Ketika kau tersenyum,, adakah terbersit dibenakmu bahwa itu senyumku yg kau ambil?
Ketika kau sedang merangkai kata rayuan,, adakah pedulimu melihatku bisu?
Ketika anganmu melambung jauh,, adakah kau lihat pilu yang merenggut paksa seluruh imajinasiku?
Tidak.. Kau tidak tahu.. Kau tidak peduli..
Kau menutup matamu di depan wajahku..
Kau menutup telingamu dari bisikanku..
Kau putuskan untuk berpura-pura tidak mengenalku..

Lalu akhirnya aku bertanya pada Semesta :
“Adakah dulu ku biarkan dia menangis?
Adakah dulu kubiarkan dia terluka?
Adakah jemari tangannya yang tidak ku genggam atau hangat tubuhnya yang tidak ku rasa kala dia butuh pelukan?
Adakah namanya terluput dari setiap bait doaku?
Adakah tetes air matanya yang tidak menjadi tangisan batinku?
Adakah khilafku padanya yang tidak membunuhku?”

Kau membuatku menjadikanmu gravitasiku,, hingga kau tak mau aku ada..
Kini,, aku berusaha mencari pijakan di antara ruang udara yang telah membuangku..
Atau mungkin lebih gampang bagiku jika tubuhku sama hancurnya dengan hatiku..
Ahh.. Itu pilihan yg sangat menggoda..
Adakah restu-Mu untuk ini..??

Andai penyatuan jiwa ini tak pernah terjadi..

~09 Nov 2014; 16:09~
@shellapt