Jujur saja aku mulai takut.. Takut bila suatu saat nanti aku akan lupa..
Lupa bagaimana caranya tersenyum ketika melihatmu..
Lupa bagaimana caranya nyaman bila dekat denganmu..
Lupa bagaimana dulu kita melewatkan malam lewat pesan singkat yang selalu sambung menyambung tiap hari..
Lupa bagaimana rasanya genggaman tanganmu dalam jemariku..
Lupa bagaimana jantung ini berdetak tak karuan bila melihatmu tiba-tiba..
Lupa bagaimana caramu selalu bercerita..
Lupa bagaimana rasanya ketika kau memelukku..
Lupa bagaimana kau menyatakan cintamu,, tanpa sedikit pun keraguan di matamu,, saat itu..
Lupa bagaimana kau menegurku..
Lupa bagaimana rasanya kuatir karenamu..
Lupa bagaimana aku bisa menangis karenamu..
Lupa bagaimana kau menghapus air mata itu..
Lupa bagaimana dulu kau berjanji..
Lupa bagaimana kita membuat orang lain sebal dengan canda tawa kita atau canggung dengan keberadaan kita..
Lupa bagaimana kita merasa spesial satu sama lain..
Tapi yang paling aku takutkan adalah lupa bahwa kau pernah mengisi kekosongan itu dan menjadi berarti untukku..
Aku takut bila akhirnya aku lupa bahwa kau pernah ada..
_From my own kingdom_
_tempat dimana segalanya bisa terlihat dengan jelas dalam imajinasiku_
_18 Juli 2015, 08:23 wita, dalam keadaan insomnia_
_hanya sebuah tulisan belaka_
White & Roses
Jumat, 17 Juli 2015
Minggu, 09 November 2014
Adakah..
Ketika kau tersenyum,, adakah terbersit dibenakmu bahwa itu senyumku yg kau ambil?
Ketika kau sedang merangkai kata rayuan,, adakah pedulimu melihatku bisu?
Ketika anganmu melambung jauh,, adakah kau lihat pilu yang merenggut paksa seluruh imajinasiku?
Tidak.. Kau tidak tahu.. Kau tidak peduli..
Kau menutup matamu di depan wajahku..
Kau menutup telingamu dari bisikanku..
Kau putuskan untuk berpura-pura tidak mengenalku..
Lalu akhirnya aku bertanya pada Semesta :
“Adakah dulu ku biarkan dia menangis?
Adakah dulu kubiarkan dia terluka?
Adakah jemari tangannya yang tidak ku genggam atau hangat tubuhnya yang tidak ku rasa kala dia butuh pelukan?
Adakah namanya terluput dari setiap bait doaku?
Adakah tetes air matanya yang tidak menjadi tangisan batinku?
Adakah khilafku padanya yang tidak membunuhku?”
Kau membuatku menjadikanmu gravitasiku,, hingga kau tak mau aku ada..
Kini,, aku berusaha mencari pijakan di antara ruang udara yang telah membuangku..
Atau mungkin lebih gampang bagiku jika tubuhku sama hancurnya dengan hatiku..
Ahh.. Itu pilihan yg sangat menggoda..
Adakah restu-Mu untuk ini..??
Andai penyatuan jiwa ini tak pernah terjadi..
~09 Nov 2014; 16:09~
@shellapt
Selasa, 21 Januari 2014
Kertas - 1 jan 2014
Selembar kertas,
aku
Telah tergores
oleh tinta merah
Sekalipun di hapus,
tetap mninggalkan bekas
Kertas & pena,
berjanji putih & hitam
Banyak kata telah
digoreskan pena
Tiap goresan
brcerita ttg dia, hidupnya, cita, cinta, mimpi, asah, keyakinan, pengkhianatan,
kepedihan, suka & duka
Ku terima karena aku
adalah kertas
Kertas putih yg
rela brgoreskn demi pena, sang teman hidup
Seketika, sang
pena melakukan kesalahan dengan memakai warna merah
Kertas pun
ternodai, dihapus pun berbekas, ia sakit
Hingga akhirnya kertas membenamkan diri dalam tumpukan
Siap untuk di daur
ulang
Menunggu kesempatan
bertemu dengan pena baru
Dengan harapan,
bukan hnya hitam dan putih yang dijanjikan
Kertas telah
belajar warna lain, merah
Merah yang membuatnya
sakit, namun menyadarkan betapa kertas membutuhkan pena untuk mengisi lembarannya..
Tapi bukan pena yang
sama..
Aku adalah kertas,
dia pena
Aku dan dia, dulu
Jumat, 29 November 2013
Hal Tulang Rusuk
Allah menciptakan perempuan dr tulang rusuk dgn satu tujuan...
Diambil bkn dr tulang kepala agr tdk mnjadi sang pemikir atau penguasa bagi kaum adam
Diambil bkn dr tulang kaki agr tdk menjadi bawahan dari kaum adam
Tetapi
Diambil dari tulang rusuk agar sejajar dengan laki-laki dan dapat menjadi penolong bagi laki-laki...
Diambil bkn dr tulang kepala agr tdk mnjadi sang pemikir atau penguasa bagi kaum adam
Diambil bkn dr tulang kaki agr tdk menjadi bawahan dari kaum adam
Tetapi
Diambil dari tulang rusuk agar sejajar dengan laki-laki dan dapat menjadi penolong bagi laki-laki...
Kamis, 28 November 2013
Sebelum, Selama, Sesudah
Sebelum kau
pergi, kita selalu bersama
Sebelum kau pergi, kadang
bertengkar atau tersenyum
Sebelum kau pergi, kata cinta
tersirat dalam tindakanmu
Sebelum kau pergi, harapanku
tinggi akan masa depan kita
Selama kau pergi,
aku menunggu
Selama
kau pergi, aku belajar tentang kesetiaan
Selama
kau pergi, aku merindu
Selama kau pergi, namamu tak
pernah luput dalam tiap doaku
Saat kau kembali, penantianku
sia-sia
Saat kau kembali, kau tidak
setia
Saat kau kembali, kau memaksaku
masuk ke dalam kekosongan
Saat kau kembali, kau hancurkan
rinduku
Saat
kau kembali, kau menjadi jawaban doa yang tak kuinginkan
Minggu, 10 Februari 2013
Makna Warna Hidup (Lagu Ang. Diksar 13 BSDK)
Kicauan burung mewarnai pagi nan manis
Menghantar nafas bersyukur pada Sang Khalik
Kita berjuang bersama, menggapai mimpi
Kita bahu-membahu melewati tantangan...
Bagaikan benteng yang tegar menghalau rintangan
Satu kekuatan 'tuk menghalau semua problema
Atas nama cinta ku berdiri di sini
Satu jiwa, satu rasa, diksar 13...
Reff :
BSDK, tempat memaknai cinta, cita, dan rasa
Menyuarakan hidup...
BSDK, kau menempaku menjadi bejana yang indah
Kau memberi ku arti 'tuk mewarnai hidup ini...
Bridge:
Kita satu tujuan
Kita lahir di sini
Kita semua keluarga...
Menghantar nafas bersyukur pada Sang Khalik
Kita berjuang bersama, menggapai mimpi
Kita bahu-membahu melewati tantangan...
Bagaikan benteng yang tegar menghalau rintangan
Satu kekuatan 'tuk menghalau semua problema
Atas nama cinta ku berdiri di sini
Satu jiwa, satu rasa, diksar 13...
Reff :
BSDK, tempat memaknai cinta, cita, dan rasa
Menyuarakan hidup...
BSDK, kau menempaku menjadi bejana yang indah
Kau memberi ku arti 'tuk mewarnai hidup ini...
Bridge:
Kita satu tujuan
Kita lahir di sini
Kita semua keluarga...
Langganan:
Postingan (Atom)